Selasa, 11 Januari 2011

MY HOBBY

Kalo ditanya hobi, pasti jawabanku : musik, nonton, baca. Teman-temanku sih sudah tahu mengenai hobi-hobiku ini, makanya mereka sering tanya DVD, buku, atau lagu-lagu (only gospel songs) baru padaku. Hehe... Kayaknya aku bisa buka usaha rental nih. ^,^

Hari ini baru aja aku selesaiin nonton DVD drama seri Korea dengan judul "Marry Me, Mary!". Sekilas tentang drama "Marry Me, Mary", ceritanya ringan dan nggak terlalu bertele-tele. Tapi buatku (entah ya, ini opini pribadi sebagai pengamat drama Korea dan penulis wanna be ga jadi-jadi ^_^) ceritanya terlalu ringan dan saking nggak bertele-telenya, jadi minim konflik dan kalaupun ada konflik, sudah bisa ditebak kemana arah konfliknya. Dari range 1-10, aku kasih nilai untuk drama ini 6.

Dari beberapa drama Korea yang kutonton, ada beberapa yang ceritanya lumayan, tapi karena tokoh antagonis-nya tidak dikembangkan dan konflik juga minim, justru bikin jalan cerita jadi mudah ditebak dan cenderung boring. Beberapa yang lain memiliki jalan cerita yang kadang agak mengagetkan dan konflik yang lumayan jadi nontonnya juga jadi ikut berimajinasi. Dan yang paling sedikit kutemui adalah drama dengan ide cerita yang unik, pembagian porsi antara adegan happy dan sedih dengan tepat, konflik dan alur yang tidak mudah ditebak, dan yang paling penting karakterisasi yang kuat. Ketiga kategori diatas biasa kusebut lumayan, bagus, dan bagus banget alias TOP.

Loncat sedikit dari topik. Ternyata, kalau konflik minim, jalan cerita jadi membosankan. Mungkin itu juga yang ada di pikiran Sang Sutradara Agung dari hidup manusia, hingga Ia mengijinkan bermacam-macam masalah terjadi dalam hidup kita supaya jalan hidup kita nggak boring dan banyak kenangan juga pelajaran yang diperoleh selama melewati proses (masalah) itu.

Back to topik. Sekitar sebulan yang lalu, aku juga baru menyelesaikan nonton drama Korea "Baker King" atau judul sesuai tayang di televisi "Bread, Love, and Dreams". Untuk "Baker King" aku golongkan ke kategori TOP. Padahal aku telat nonton serial itu, sudah beberapa bulan beredar di pasaran tapi aku nggak niat beli DVD-nya karena pemain-pemainnya kebanyakan baru, sinopsisnya juga nggak membuatku tertarik, jadi walaupun sudah beberapa kali kupegang-pegang waktu di toko DVD, tetap nggak kubeli. Sampai suatu kali aku browsing informasi mengenai drama Korea yang baru selesai kutonton, ada artikel yang menyebutkan kalo "Baker King" mencapai rating fantastis, hingga 40%-an. Karena penasaran, akhirnya kubeli juga DVD-nya. Alhasil, penilaianku terhadap drama itu adalah 9.

Kenapa aku beri nilai 9? Ada beberapa alasan. Berikut keunggulan "Baker King"
1. Tema cerita nggak full love story. Tetap sih ada love story di dalamnya, tapi bukan jadi fokus utama cerita dan memberi porsi untuk family story.
2. Detail. Drama ini walaupun cukup panjang dengan 30 episode, ternyata bukannya membuat cerita bertele-tele tapi detail. Maksudnya, jalan cerita yang panjang disebabkan ada 3 masa pengambilan cerita, yaitu pada saat pemeran utama belum lahir-bayi, berumur 12 tahun, dan berumur 24 tahun. That's why drama ini jelas sekali mengenai sebab musabab kejadian-kejadian bahkan karakter tokoh yang terbentuk.
3. Karakterisasi yang kuat. Seperti yang aku bilang di atas, drama ini menceritakan secara detail, sehingga karakter dari setiap tokoh pun jelas terbentuk dari mana dan sejak kapan. Jadi dari awal cerita yang membentuk karakter sampai karakter tersebut berkembang dan mendarah daging jelas alurnya. Dan setiap karakter, baik protagonis maupun antagonis, dari tokoh-tokoh tersebut tetap kuat, tidak berubah, melainkan terus terjaga sepanjang cerita.
4. Alur yang baik. Sepanjang cerita, banyak alur maju mundur yang dipakai. Terkadang berkesan tarik ulur antara masa lalu dan masa kini. Dan itu dikarenakan detail cerita di masa lalu punya peranan penting terhadap kejadian-kejadian di masa selanjutnya. Tapi justru itulah yang membuat alurnya menarik, tidak konstan.
5. Konflik yang tidak mudah ditebak. Karena tema pekerjaan yang disorot adalah seputaran pembuatan roti, maka banyak konflik mengenai proses pembuatan roti dan sekitarnya yang tentu saja hampir tidak pernah dipopulerkan drama lain. Namun di luar itu, konflik yang ada pun tepat porsinya, tidak kurang dan tidak berlebihan.
6. Pesan di sepanjang cerita. Menurutku, dari sekian banyak drama Korea yang kutonton, Baker King ini-lah drama yang paling banyak menyisipkan pesan dalam ceritanya. Mulai dari quotes yang dilontarkan tokoh drama, hingga pesan yang  tersirat pada alur cerita, baik dari adegan-adegan pendek maupun dari adegan kontinu masa lalu - masa kini.

Itu beberapa keunggulan Baker King yang aku temui. Mungkin ada lagi yang tidak kutemui. Entahlah. Yang menarik adalah aku nggak perlu mengomentari soal kualitas akting. Meskipun 3 dari  4 pemeran utama adalah bintang baru, namun kualitas akting mereka sudah oke. Sepertinya untuk kualitas akting, drama Korea tidak perlu diragukan lagi. Se-standar apapun jalan ceritanya, akting para aktor dan aktris Korea tidak pernah jelek. Yang menentukan nilai-nya adalah dari ceritanya drama itu sendiri.


Nah, berikut drama apa yang akan kuselesaikan? Aku sendiri belum tahu. Lihat saja drama mana yang akan kutonton di sela-sela aktvitas-ku yang sudah mulai padat di tahun 2011 ini.

And now, time to sleep. It's late and I'm sleepy. So, til we meet again. ^,^