Selasa, 02 November 2010

Here I Come Again...

Finally... Bisa aktif ber-blogging lagi. So, here we go again...

Salah satu kegemaranku selain nonton adalah membaca. Yah, membaca. Kayak hobi di biodata yang ditulis anak SD di diary temennya ya? Oops, apa anak SD sekarang masih ada kegiatan gitu ya? Maklum, jaman SD-ku sudah lewat belasan tahun lalu. Hehe...

Back to topic. I love reading books. Mulai dari komik, novel, kesaksian hidup, psikologi umum, dll. Syarat buku yang bakal habis kulalap cuma 1 : bahasanya ringan. Kalau bahasanya berat, sori sori deh, sebagus atau se-best seller apapun bukunya, nggak bakal kubaca sampai selesai. Hehe...

Belakangan ini sih aku lebih sering baca novel. Karena... Yah, menyesuaikan diri aja. Masa' terus baca komik "Serial Cantik" atau buku petualangan "Lima Sekawan"? Kayaknya udah lewat masa tayangnya tuh buku-buku, meskipun koleksinya masih tersimpan di lemari buku-ku.


Soal novel, aku pun pilih-pilih. Nggak semua novel kubaca. Singkatnya, sesuai seleraku aja deh. Untuk sekarang ini, aku lebih menikmati baca novel-novel lokal. Why? Soalnya budaya dan jargon yang digunakan lebih gampang dimengerti ketimbang novel-novel impor atau terjemahan. Yah, sesuai dengan kondisiku yang memang belum pernah meninggalkan negeri tercinta juga. ^o^

Nah, dari kegiatan baca membaca novel inilah aku terkagum dengan salah satu anak bangsa yang karya-karya novel-nya patut diacungi empat jempol. Dari keseluruhan aspek, novel-novel buatannya almost perfect. Mau tahu siapa? Namanya (entah nama asli atau nama pena, karena biodata-nya sulit sekali dicari) : Ilana Tan. Karya-karyanya baru 4 novel yang menghebohkan dunia pernovelan di kepalaku (hehe...) : Summer In Seoul, Autumn In Paris, Winter In Tokyo, dan Spring In London.


Terlihat kan kesamaan dari ke-empat judul novel itu? Ya, semuanya ditulis mengikuti 4 musim yang ada di dunia namun dengan setting tempat yang berbeda. Ada lagi yang lebih heboh : keempat novel ini bukan prekuel - sekuel, tapi sama sekali tidak ada kaitan cerita antara satu dengan yang lain. Tapi... ada kaitan tokoh di setiap buku. Maksudnya, tokoh utama wanita di setiap buku ini pasti adalah blasteran Indonesia. Dan juga, di setiap buku, ada tokoh-tokoh yang mengaitkan antar buku dan antar negara setting cerita. Rumit kan? Justru di situ kelebihan dari novel-novel ini.

Selain setting cerita dan tokoh yang tidak biasa, aku suka sekali gaya penulisan Ilana Tan di novel-novelnya. Pengenalan budaya dan istilah dari negara yang dijadikan setting novel sangat mendukung dan membangun suasana pembaca hingga seakan-akan ada di negeri orang. Juga alur cerita yang tidak terlalu terbuka sejak awal, selalu ada misteri yang disembunyikan pada awal cerita dan baru terungkap di pertengahan cerita. Bahasa yang digunakan juga sangat cerdas, meskipun formil tapi tidak membuat pembaca boring. Selain itu, ada beberapa bahasa penulisan tarik ulur yang belum pernah aku temui di pengarang lain (catatan : pengarang lain yang bukunya pernah kubaca ya...). Pokoknya, banyak sekali kelebihan yang aku temui pada diri pengarang yang satu ini sampai-sampai aku berani menempatkan dia pada Top 1 novelis Indonesia. Hehe... But, that's just my thoughts. 

Nah, untuk lebih detail membahas novel-novel Ilana Tan, tunggu posting berikutnya ya... Because I have to get some sleep before I wake up early in the morning. Dan aku juga belum membaca novel terakhir yang Spring In London. Hehe... So, about Ilana Tan and the novels, to be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar